Sumber Gambar: Muslimah dan Kesehatan |
Haid adalah darah yang
keluar melalui alat kelamin perempuan yang sudah mencapai usia minimal 9 tahun
kurang 16 hari tidak genap (usia 8 tahun 11 bulan 14 hari lebih sedikit) dan
keluar secara alami (tabi’at perempuan) tidak disebabkan melahirkan atau sakit[1]. Dengan demikian darah
yang keluar ketika perempuan berumur 9 tahun kurang 17 hari dan selebihnya atau disebabkan penyakit ataupun disebabkan melahirkan
maka tidak dinamakan darah haid.
Ketentuan Darah Haid
a. Darah yang keluar bisa
dihukumi darah haid, bila mencapai
24 jam (batas minimal haid) dan tidak melebihi 15 hari (batas maksimal haid)
serta keluar pada masa haid (bukan masa suci). Baik darah
tersebut satu warna dan sifat darah yang
dikeluarkan (kuat atau lemah) ataupun berbeda,
asalkan tidak melewati 15 hari 15 malam, semua dihukumi haid[2].
b. Bila
keluarnya darah secara terputus-putus,
maka haidnya adalah semua waktu keluarnya
darah dan waktu terputusnya darah (bukan hanya waktu
keluarnya darah saja)[3].
Contoh : Keluar darah selama 2 hari, berhenti selama 3 hari,
keluar darah lagi selama 1 hari, berhenti selama 4 hari, keluar darah lagi
selama 1 hari. Maka keseluruhan darah yang keluar selama 11 hari dihukumi darah
haid.
[1] LBM-PPL 2002 M, Uyunul Masail Linnisa’, Lajnah
Bahtsul Masa-il Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien Pondok Pesantren LIRBOYO, Kediri, hlm. 24.
[2] Istilah ‘darah kuat
dan lemah’ diperhitungkan bagi perempuan yang
mengalami istihadah (keluar darah lebih dari 15 hari 15 malam) dan tidak
berlaku untuk orang yang haid secara normal (tidak
melebihi 15 hari). Lihat LBM-PPL
2002 M, Op.Cit. 24.
[3] Madrasah Diniyah Al-Anwar, Risalah al-Mahidh, Paculgowang,
Jombang, hlm. 05.
0 komentar:
Post a Comment