Dalam sambutannya, KH Miftachul Akhyar menekankan kembali pentingnya menjaga posisi Syuriyah sebagai pengawal otoritas keagamaan di NU. Menurut beliau, keberadaan Syuriyah bukan hanya simbol kontinuitas tradisi, tetapi juga penentu arah organisasi agar tetap selaras dengan marwah dan prinsip dasar Nahdlatul Ulama. Karena itu, ia menegaskan bahwa peran Syuriyah harus senantiasa hidup, kokoh, dan menguat di tengah tantangan organisasi.
Pleno tersebut diselenggarakan untuk menindaklanjuti hasil rapat harian Syuriyah sebelumnya. Sejumlah agenda strategis menjadi fokus pembahasan, termasuk penataan internal dan isu-isu terkait kepemimpinan. Kelompok penyelenggara menilai bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya memastikan jalannya organisasi sesuai mekanisme yang mereka pahami sebagai amanah Syuriyah.
Di sisi lain, dinamika internal PBNU belakangan ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan di antara beberapa kelompok. Meski begitu, penyelenggara Rapat Pleno di Hotel Sultan meyakini bahwa forum ini adalah wadah ikhtiar untuk memastikan roda organisasi tetap berjalan sesuai prinsip-prinsip dasar NU, terutama dalam menjaga kewibawaan Syuriyah.
KH Miftachul Akhyar menutup pembukaan dengan pesan agar seluruh pihak tetap berpegang pada nilai tawadhu’, kehati-hatian, dan kebijaksanaan — sikap yang sejak lama menjadi karakter Nahdliyin dalam menghadapi persoalan organisasi.
NU Online. (2025). Rapat Pleno PBNU Kelompok Sultan Resmi Dibuka, KH Miftachul Akhyar: Supremasi Syuriyah Terus Hidup dan Menguat. Diakses 10 Desember 2025 dari:
https://www.nu.or.id/nasional/rapat-pleno-pbnu-kelompok-sultan-resmi-dibuka-kh-miftachul-akhyar-supremasi-syuriyah-terus-hidup-dan-menguat-MAcUM
.jpg "Wakaf Tunai")
0 komentar:
Post a Comment