![]() |
Sumber Gambar: Daily Express |
Islam masih ada hingga sekarang karena ada yang
menyampaikan. Agama yang bersumberkan al-Qur'an dan al-Hadits ini, bisa terlihat
berbeda, tergantung dari yang membawanya. Untuk di Indonesia, yang paling
berpengaruh adalah Walisongo. Karena mereka dalam menyampaikannya dengan
lembut, maka Islam yang ada di Nusantara ini terlihat lembut. Kelembutan Islam
ini diteruskan oleh pesantren. Pesantren adalah model pendidikan yang
diwaritskan Walisongo.
Belum lama ini, muncul golongan yang menamakan dirinya
ISIS. Kemunculannya langsung ditanggapi dunia pesantren. Apakah ISIS sesuai
dengan Islam yang dibawakan Walisongo atau tidak?. Untuk menjawab pertanyaan
ini, para santri se-Jawa Madura mengadakan pertemuan pada 15-16 April 2015 M di Lirboyo.
Pertemuan yang membahas berbagai masalah ini dinamakan Bahtsul Masail (BM).
Berikut hasil BM-nya.
ANCAMAN
RADIKALISME GLOBAL
(PANITIA)
Deskripsi
Masalah
Radikalisme
adalah suatu paham yang menghendaki adanya perubahan/pergantian terhadap suatu
sistem di masyarakat sampai ke akarnya, jika perlu dilakukan dengan menggunakan
cara-cara kekerasan. Atau menginginkan adanya perubahan total
terhadap suatu kondisi atau semua aspek kehidupan masyarakat. Di Indonesia,
aksi kekerasan (teror) yang terjadi selama ini kebanyakan dilakukan oleh
sekelompok orang yang mengatasnamakan/mendompleng agama tertentu. Agama
dijadikan tameng oleh mereka untuk melakukan aksinya. Selain itu mereka juga
memelintir sejumlah pengertian dari kitab suci. Teks agama dijadikan dalih oleh
mereka untuk melakukan tindak kekerasan atas nama jihad. Di antara yang paling
terlihat baru-baru ini adalah ISIS.
Negara
Islam Irak dan Syiria (ISIS) dikenal sebagai Negara Islam yang berorientasi di
Irak dan Syiria, juga merupakan kelompok militan jihad atau negara baru yang
tidak diakui. ISIS dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi pada tanggal 9
April 2013 M. Awalnya para Mujahidin ketika itu terdiri dari dari lima jama’ah
jihad yang berbeda, dipelopori oleh jama’ah jihad Al Qaeda di Irak telah
bersama-sama menghadapi Amerika, dengan tujuan agar terjadinya keseragaman
dalam menghadapi musuh, hingga akhirnya lahirlah ISIS.
Sejarah
Singkat berdirinya ISIS
Negara
Islam Irak dan Suriah ISIS merupakan kelompok Jihadis yang aktif di Irak dan
Suriah.
ISIS dibentuk pada April 2013 dan cikal bakalnya berasal dari al-Qaida di Irak (AQI), tetapi kemudian dibantah oleh al-Qaida. Demikiran reportase yang dikutip dari laman BBC Indonesia. Kelompok ini menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak. Huruf "S" dalam singkatan ISIS berasal dari bahasa arab "al-Sham", yang merujuk ke wilayah Damaskus (Suriah) dan Irak. Tetapi dalam konteks jihad global disebut Levant yang merujuk kepada wilayah di Timur Tengah yang meliputi Israel, Yordania, Lebanon, wilayah Palestina, dan juga wilayah Tenggara Turki.
ISIS dibentuk pada April 2013 dan cikal bakalnya berasal dari al-Qaida di Irak (AQI), tetapi kemudian dibantah oleh al-Qaida. Demikiran reportase yang dikutip dari laman BBC Indonesia. Kelompok ini menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak. Huruf "S" dalam singkatan ISIS berasal dari bahasa arab "al-Sham", yang merujuk ke wilayah Damaskus (Suriah) dan Irak. Tetapi dalam konteks jihad global disebut Levant yang merujuk kepada wilayah di Timur Tengah yang meliputi Israel, Yordania, Lebanon, wilayah Palestina, dan juga wilayah Tenggara Turki.
Jumlah
mereka tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan memiliki ribuan
pejuang, termasuk jihadis asing. Koresponden BBC mengatakan tampaknya ISIS akan
menjadi kelompok jihadis yang paling berbahaya setelah al-Qaida.
Siapa
Abu Bakr al-Baghdadi ?
Organisasi
ini dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi. Hanya sedikit yang mengetahui tentang
dia, tetapi dia diyakini lahir di Samarra, bagian utara Baghdad, pada 1971 dan
bergabung dengan pemberontak yang merebak sesaat setelah Irak diinvasi oleh AS
pada 2003 lalu.
Pada
2010 dia menjadi pemimpin al-Qaida di Irak, salah satu kelompok yang kemudian
menjadi ISIS.
Baghdadi dikenal sebagai komandan perang dan ahli taktik, analis mengatakan hal itu yang membuat ISIS menjadi menarik bagi para jihadis muda dibandingkan al-Qaeda, yang dipimpin oleh Ayman al-Zawahiri, seorang teolog Islam. Prof Peter Neumann dari King's College London memperkirakan sekitar 80% pejuang Barat di Suriah telah bergabung dengan kelompok ini. ISIS mengklaim memiliki pejuang dari Inggris, Prancis, Jerman, dan negara Eropa lain, seperti AS, dunia Arab dan negara Kaukakus.
Baghdadi dikenal sebagai komandan perang dan ahli taktik, analis mengatakan hal itu yang membuat ISIS menjadi menarik bagi para jihadis muda dibandingkan al-Qaeda, yang dipimpin oleh Ayman al-Zawahiri, seorang teolog Islam. Prof Peter Neumann dari King's College London memperkirakan sekitar 80% pejuang Barat di Suriah telah bergabung dengan kelompok ini. ISIS mengklaim memiliki pejuang dari Inggris, Prancis, Jerman, dan negara Eropa lain, seperti AS, dunia Arab dan negara Kaukakus.
Sumber
dana
Tak
seperti pemberontak di Suriah, ISIS tampak akan mendirikan kekhalifahan Islam
di Suriah dan Irak.
Kelompok ini tampak berhasil membangun kekuatan militer. Pada 2013 lalu, mereka menguasai Kota Raqqa di Suriah - yang merupakan ibukota provinsi pertama yang dikuasai pemberontak. Juni 2014, ISIS juga menguasai Mosul, yang mengejutkan dunia. AS mengatakan kejatuhan kota kedua terbesar di Irak merupakan ancaman bagi wilayah tersebut. Kelompok ini mengandalkan pendanaan dari individu kaya di negara-negara Arab, terutama Kuwait dan Arab Saudi, yang mendukung pertempuran melawan Presiden Bashar al-Assad.
Kelompok ini tampak berhasil membangun kekuatan militer. Pada 2013 lalu, mereka menguasai Kota Raqqa di Suriah - yang merupakan ibukota provinsi pertama yang dikuasai pemberontak. Juni 2014, ISIS juga menguasai Mosul, yang mengejutkan dunia. AS mengatakan kejatuhan kota kedua terbesar di Irak merupakan ancaman bagi wilayah tersebut. Kelompok ini mengandalkan pendanaan dari individu kaya di negara-negara Arab, terutama Kuwait dan Arab Saudi, yang mendukung pertempuran melawan Presiden Bashar al-Assad.
Saat
ini, ISIS disebutkan menguasai sejumlah ladang minyak di wilayah bagian timur
Suriah, yang dilaporkan menjual kembali pasokan minyak kepada pemerintah
Suriah. ISIS juga disebutkan menjual benda-benda antik dari situs bersejarah.
ISIS menguasai kota Raqqa dan kota utama Mosul di Irak utara.
Prof
Neumann yakin sebelum menguasai Mosul pada Juni lalu, ISIS telah memiliki dana
serta aset senilai US$900 juta dollar, yang kemudian meningkat menjadi US$2
milliar. Kelompok itu disebutkan mengambil ratusan juta dollar dari bank
sentral Irak di Mosul. Dan keuangan mereka semakin besar jika dapat mengontrol
ladang minyak di bagian utara Irak. Kelompok ini beroperasi secara terpisah dari
kelompok jihad lain di Suriah, al-Nusra Front, afiliasi resmi al-Qaeda di
negara tersebut, dan memiliki hubungan yang "tegang" dengan
pemberontak lain. Baghdadi mencoba untuk bergabung dengan al-Nusra, yang
kemudian menolak tawaran tersebut. Sejak itu, dua kelompok itu beroperasi
secara terpisah. Zawahiri telah mendesak ISIS fokus di Irak dan meninggalkan
Suriah kepada al-Nusra, tetapi Baghdadi dan pejuangnya menentang pimpinan
al-Qaida.
Di
Suriah, ISIS menyerang pemberontak lain dan melakukan kekerasan terhadap warga
sipil pendukung opoisisi Suriah.
Tentang
ISIS :
1.
Memiliki
interpretasi Ideologi ekstrem garis keras Islam dan ekstrim
anti Barat.
2.
Meyakini sebagai
otoritas sah yang dapat melakukan kepemimpinan perang jihad melawan
negara-negara non Muslim dan menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk
mengikuti.
3.
Membina kaum Muslim
untuk menegakkan syariat demi berdirinya cita-cita khilafah.
4.
Mempromosikan
kekerasan agama dengan Menerapkan hukuman mati massal terhadap para tawanan,
melakukan pembantaian jalanan dll.
5.
Menganggap mereka
yang tidak setuju dengan tafsirannya sebagai kafir dan murtad.
6.
Sebagian sumber
pendapatan berasal dari hasil penculikan, pemerasan harta jarahan terhadap
Muslim syiah atau non Muslim yang menurut mereka sebagai fai’ atau ghânimah dan
kegiatan lainnya secara rutin.
Pertanyaan
:
Jawaban :
Status ISIS menurut pandangan
syari’at adalah kelompok gerakan Islam yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam ahlus sunah wal jama’ah
Adapun kesalahan ISIS dapat
ditinjau dari tiga aspek :
1. Dari aspek tujuan politik (siyasah),
sebagaimana penjelasan dalam deskripsi yaitu berencana akan menegakkan hukum Islam dapat digolongkan dalam kelompok pemberontak (ahli baghyi). Adapun agenda
politik yang sebenarnya ingin dicapai oleh mereka, perlu ada kajian lebih
mendalam.
2. Dari aspek ideologi (aqidah), tergolong
ahli bid’ah wad dlolal (perkara baru dan sesat).
3. Dari aspek aksi (Harokah), tindakan
kelompok ISIS dalam mewujudkan tujuan politiknya dengan kekerasan, seperti
pembantaian massal, perampasan harta, penganiaan kepada sesama muslim,
sebagaimana dalam deskripsi adalah tergolong tindakan kejahatan berat dalam
hukum Islam.
REFERENSI
|
|
1. Al Majmu’ syarh al muhadzab, juz 19, hal 197
2. Al bajuri, juz 2, hal 254
|
3. Al Bujairomi Ala Al Khotib, juz 4, hal 233
4. Al Asybah Wa An Nadlo’ir, juz 1, Hal 400 Dll.
|
Pertanyaan :
- Bagaimana pesantren menyikapi gerakan Islam radikal sebagaimana
deskripsi di atas ?
Jawaban :
Menjalankan amar ma’ruf nahi munkar dengan memberikan
pemahaman kepada masyarakat mengenai penyimpangan kelompok ISIS sebagaimana
dalam deskripsi serta menguatkan doktrin aswaja dimasyarakat dan melakukan
upaya pencegahan perkembangan kelompok ISIS dilingkungan masing-masing.
REFERENSI
|
|
1. Qowa’id Al Ahkam, juz 1, hal 77
2. Al Asybah Wa An Nadlo’ir, hal 251
|
3. Bughyah Al Mustarsyidin, hal 251
4. Hasyiyah Al Jamal, juz 5, Hal 182 Dll.
|
sae Ji,,,,
ReplyDeleteterima kasih zen.....
ReplyDelete