Setelah melaksanakan kegiatan rutinan ba'da isya', pada malam Rabu penulis beserta temannya mengadakan diskusi kitab Riyadhul Badi'ah. Maklum, karena diskusi dilakukan pada waktu malam, ada peserta yang mengantuk. Walau begitu, diskusi tetap berjalan lancar.
Dihampir akhir diskusi, keluar pertanyaan yang berkaitan dengan qodho' puasa dan fidyah. Bagaimanakah orang yang tidak mengqodho' puasa selama bertahun-tahun?, begitulah inti sebagian dari pertanyaan yang keluar saat diskusi.
Dari penulis sendiri, tidak bisa menjawab pertanyaan ini secara langsung. Karena, ada sebagian keterangan yang telah lupa, tepatnya pada keharusan membayar fidyah.
Keesokan harinya, penulis mencari referensi dari kitab yang ada untuk dijadikan dasar jawaban. Referensi yang didapatkan adalah dari kitab Busyro Karim dan Nihayatuz Zain. Berikut adalah teks referensi yang didapatkan:
- Busyrol Karim
الطريق الثالث: تأخير القضاء.
(و) حينئذٍ تجب الفدية لكل يوم (على من أخر القضاء) أي: قضاء رمضان، أو شيء منه سواء فاته بعذر أو بغيره (إلى رمضان آخر بغير عذر) بأن أمكنه القضاء في تلك السنة بخلوه فيها عن سفر ومرض قدر ما عليه من القضاء؛ لخبر ضعيف فيه. لكن وافقه إفتاء ستة من الصحابة به، ولا مخالف لهم، ولتعدية بالتأخير. وإنما جاز تأخير قضاء الصلاة إلى ما بعد صلاة أخرى؛ لأنَّ تأخير الصوم إلى رمضان آخر تأخير إلى زمن لا يقبله، بخلاف قضاء الصلاة فيصح كل وقت. أمَّا تأخيره بعذر كسفر وإرضاع ونسيان وجهل حرمة التأخير ولو مخالطاً لنا .. فلا فدية فيه؛ لأن تأخير الأداء جائز به، فالقضاء أولى وإن استمر سنين.
- Nihayatuz Zain
وَالطَّرِيق الثَّانِي تَأْخِير الْقَضَاء فَمن عَلَيْهِ شَيْء من رَمَضَان فَأخر قَضَاءَهُ بِغَيْر عذر حَتَّى دخل رَمَضَان حرم عَلَيْهِ وَلَزِمَه فديَة التَّأْخِير لكل يَوْم مد طَعَام...الى ان قال... فَتلْزمهُ الْفِدْيَة ويتكرر الْمَدّ بِتَكَرُّر السنين فَيجب (لكل سنة) لِأَن الْحُقُوق الْمَالِيَّة لَا تتداخل بِخِلَافِهِ فِي نَحْو الْهَرم لَا يتَكَرَّر لعدم التَّقْصِير وَمن عجز عَن ذَلِك اسْتَقر فِي ذمَّته
Berdasarkan referensi yang didapatkan penulis diatas, orang yang tidak mengqodho' puasa walaupun sudah bertahun-tahun, tetap wajib mengqodho'nya. Selain wajib mengqodho', dia juga wajib membayar fidyah dengan melipatkan fidyah tersebut sesuai berapa tahun dia tidak mengqodho'nya.
Kewajiban membayar fidyah ini bila dia dengan sengaja tidak mengqodho'. Bila tidak sengaja (ada udzur) seperti selalu bepergian , lupa, selalu menyusui atau dia memang tidak tahu kalau tidak mengqodho' puasa sampai bertemu Ramadhan berikutnya itu haram hukumnya, maka dia tidak wajib membayar fidyah, hanya wajib mengqodho' puasa saja.

Borrow money here today at 3% interest rate. Sawda Capital Finance offers all kinds of financial services of all sizes ranging from individuals, companies, and traders globally./Our services are 100% guaranteed and risk-free.
ReplyDeleteWe build just the right financing for each client, with simple paperwork, quick approvals, and flexible payment schedules. For further details, Kindly contact us via email At sawda.finance@gmail.com
Intermediaries/Consultants/Brokers are welcome to bring their clients and are 100% protected. In complete confidence, we will work together for the benefits of all parties involved, Looking forward to rendering the best of our services to all esteemed clientele globally.