Maulana Malik Ibrahim, atau Sunan Gresik, dikenal sebagai salah satu tokoh awal penyebaran Islam di Jawa. Ia datang ke pesisir Gresik pada masa ketika wilayah itu menjadi simpul penting jalur rempah, tempat berkumpulnya para pedagang dari berbagai negeri.
Kehadiran Maulana Malik Ibrahim—yang kemudian dikenal sebagai Sunan Gresik—sering dianggap sebagai titik awal proses Islamisasi yang lebih terstruktur di Jawa. Pengetahuan tentang tokoh ini tidak hanya bersumber dari cerita tutur masyarakat, tetapi juga dari bukti epigrafi, terutama nisan makamnya yang terletak di Leran, Gresik.
Bukti Epigrafi sebagai Dasar Historis
Sejumlah peneliti menyebutkan bahwa batu nisan Sunan Gresik merupakan salah satu bukti tertua tentang keberadaan komunitas Muslim di Jawa. Nisan tersebut beraksara Arab dan memuat informasi tahun wafat—yang menjadi acuan kronologis awal hadirnya tokoh ini di Nusantara. Dalam kajian arkeologi Islam, inskripsi pada nisan dianggap sebagai sumber primer karena memberikan data langsung mengenai nama, gelar, dan rentang waktu kehidupan seseorang.
Konteks Jalur Rempah dan Mobilitas Pedagang
Selain epigrafi, rekonstruksi sejarah sosial menunjukkan bahwa wilayah pesisir Gresik pada abad itu merupakan simpul penting dalam jaringan perdagangan internasional. Aktivitas perdagangan inilah yang diduga kuat menjadi medium kedatangan para saudagar Muslim, termasuk Malik Ibrahim. Informasi ini diperkuat oleh catatan historiografi lokal dan tulisan peneliti modern yang mengaitkan penyebaran Islam awal dengan konsentrasi permukiman pedagang asing di pelabuhan-pelabuhan pesisir.
Tradisi Lisan dan Catatan Keagamaan
Tradisi pesantren maupun riwayat yang berkembang di masyarakat menyebut bahwa Maulana Malik Ibrahim berperan dalam pembinaan ekonomi masyarakat serta dakwah melalui pendekatan sosial. Walaupun tradisi lisan tidak selalu dianggap sumber primer, konsistensinya di berbagai wilayah menjadikannya sumber sekunder yang menambah pemahaman tentang karakter dakwah yang beliau lakukan.
Integrasi Bukti-Bukti
Dengan demikian, gambaran tentang Sunan Gresik bukan hanya berasal dari kisah keagamaan, tetapi merupakan sintesis antara bukti epigrafi, kajian perdagangan maritim, dan tradisi lokal. Dari ketiga lapisan sumber inilah para sejarawan menyimpulkan bahwa Malik Ibrahim memainkan peran penting dalam membuka jalan bagi penyebaran Islam di Jawa melalui jalur rempah dan interaksi dagang.
Setelah wafat, makamnya di Gresik menjadi salah satu situs ziarah tertua dan paling dihormati. Sunan Gresik dikenang bukan hanya sebagai penyebar Islam pertama di Jawa, tetapi juga sebagai figur yang memadukan dakwah, perdagangan, dan pembangunan sosial di era jalur rempah.
NU Online. (2025). Sunan Gresik: Maulana Malik Ibrahim, Penguasa Jalur Rempah Tanah Jawa. Diakses 10 Desember 2025 dari:
https://www.nu.or.id/tokoh/sunan-gresik-maulana-malik-ibrahim-penguasa-jalur-rempah-tanah-jawa-4iWHU

0 komentar:
Post a Comment