Kitab kuning
dan internet ada persamaan dari sisi merubahnya, kitab kuning bisa merubah
karakter dan pola pikir manusia bumi ini mulai zaman Mujtahid hingga sekarang,
kalau kita hitung kitab kuning sudah merubah manusia selama ± 13 abad, lama
ya!.
Begitu juga
internet, internet bisa merubah manusia seperti orang mengecat tembok namun
perubahan yang dilakukan internet masih bersifat umum, kadang baik kadang
buruk, bahkan ada opini yang dituangkan pada koran jawa pos 02 januari 2012
bahwa internet adalah salah satu penyebab orang tidak mau mempelajari kitab
kuning dan mondok, dikarenakan informasi yang ada pada internet. Dari sinilah
mengkitabkuningkan internet merupakan sebuah keharusan agar dua makhluk yang
memiliki sifat merubah itu bersatu dan merubah dunia menuju yang baik dan agar
tidak menjadi biang keroknya kejahatan, seperti halnya susu bubuk dan air bila
keduanya bersatu maka manfaat yang menyeluruhlah yang kita dapat. Hingga
akhirnya paham Ahlus Sunah wal Jama’ah bisa tertanam dihati penghuni bumi ini,
paham yang direstui Baginda Nabi SAW, Sahabat, Tabi’in, Tabi’it Tabi’in, para
Mujtahid dan tentunya Walisongo.
Kesimpulanya,
resolusi yang harus terjalankan ditahun baru ini baik bagi saya maupun santri
adalah merubah internet menjadi kitab kuning dengan cara salah satunya adalah membanjiri internet dengan informasi yang merujuk pada kitab kuning, bila
mengkitabkuningkan internet menjadi kenyataan maka bukan tidak mungkin akan ada
pondok pesantren salaf terbesar didunia karena kitab kuning adalah ikon pondok
pesantren salaf, tanpa kitab kuning pondok pesantren salaf tidak ada.

setuju
ReplyDeletesetuju..mari bersama sama menjadikan internet untuk dakwah...
ReplyDeletesaya setuju mari kita sama sama berjuang menyiarkan agama
ReplyDeleteuntuk bekal bagi orang awam,,,
tapi saran saya kalau bisa kajian kitab kuning dalam internet
tidak hanya dalam bentuk tulisan arab saja,,,
kalau bisa bentuk bahasa indonesia
biar mudah untuk dipahami,,,,
bagi orang awam,,,